SALATIGA – Pemkot Salatiga banyak memberikan tambahan akses pelayanan ke masyarakat dalam memudahkan dan meningkatkan layanan. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga.

Disdukcapil memberikan pelayanan jemput bola dalam pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) di berbagai sekolah dan kecamatan daerah Salatiga. Hal itu dilakukan semata untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya indentitas diri dalam berwarga negara.

Warni, Sekretaris Pelaksana Harian Disdukcapil mengungkapkan apabila mengandalkan warga datang ke disdukcapil sendiri, tidak lebih dari 50 orang yang datang untuk mengurus KIA maupun data kependudukan lain. “Padahal untuk KIA sendiri kami memiliki target 3.300 anak. Jadi KIA terbit, kita akan menjemput di sekolah-sekolah tingkat TK, SD, dan SMP,” jelasnya. Saat pameran Salatiga Expo beberapa waktu lalu, antusiasme masyarakat Salatiga luar biasa. Buktinya, dinas menerbitkan 704 KIA selama tiga hari pameran.

Dikdukcapil memiliki target kepada masyarakat Kota Salatiga untuk memberikan pelayanan mengenai pengurusan kependudukan. Hingga saat ini tidak hanya KIA saja yang dilakukan pelayanan jemput bola. Akan tetapi, disdukcapil juga menerapkan program pelayanan three in one dengan melakukan penjemputan bola di SMA dan SMK Kota Salatiga. Dengan adanya program tersebut diharapkan lebih mempermudah masyarakat khususnya pelajar dalam mengurus administrasi pendudukan.

Tidak hanya siswa yang sudah cukup umur saja yang dapat melakukan perekaman untuk KTP-el. Melainkan siswa yang belum tepat berumur 17 tahun juga dapat menikmati pelayanan disdukcapil dalam pembuatan identitas kependudukan. Hanya saja, hasil cetak KTP hanya dikirimkan ketika mereka sudah berusia 17 tahun.

Disdukcapil juga melakukan pelayanan jemput bola dari rumah ke rumah terutama bagi warga berkebutuhan khusus, sakit, stroke, keterbelakangan mental atau gangguan kesehatan lainnya. Selain program diatas, Disdukcapil juga melayani secara gratis layanan 3 in 1 kelahiran yakni kartu keluarga baru, akta kelahiran dan KIA. 3 in 1 kematian yakni kartu keluarga baru, KTP-el bagi suami/istri yang berduka, akta kematian. 6 in 1 perceraian yakni kartu keluarga baru (suami), kartu keluarga baru (istri), KTP-el suami, KTP-el istri, akta perceraian. Dan 7 in 1 perkawinan kartu keluarga baru, akta perkawinan bagi non muslim, KTP-el suami jika status belum kawin.

Sementara itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Salatiga kini tidak hanya menjadi tempat baca namun juga tempat nongkrong edukasi. Terletak di tengah Kota Salatiga yaitu Jalan Adi Sucipto dan berada di tengah-tengah lingkungan sekolah dan kampus, menjadikan Persipda Salatiga mudah untuk destinasi nongkrong edukasi. Sesuai dengan tugasnya, Persipda merupakan lembaga pelayanan masyarakat yang berperan penting sebagai sarana informasi, penelitian, dan pendidikan. Selain memberikan informasi berupa sumber bacaan, Persipda juga memegang fungsi dan peran penting bagi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan.

Fasilitas yang dimiliki Persipda seperti komputer, wifi, gazebo menjadikan persipda sebagai salah satu tempat untuk rekreasi dengan keluarga. Persipda Kota Salatiga juga memberi layanan informasi dan sumber bacaan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Kota Salatiga. Tidak hanya itu saja, Persipda juga memilik tempat yang rekreatif dan dapat dijadikan tempat penelitian. Dengan hal ini, Persipda Kota Salatiga memegang fungsi dan peranannya bagi masyarakat.

Sebagai wujud nyata, melalui layanan-layanan yang diberikan berkaitan dengan informasi, penelitian dan pendidikan. Persipda Kota Salatiga bisa menjadi rujukan dalam memperolah informasi yang berkaitan dengan Kota Salatiga. Selain itu, Persipda juga mengambil peran dalam akses berita melalui koran, majalah, dan informasi lainnya dalam bentuk digital online yang berada didalam Perpustakaan atau biasa disebut Online Public Acces Catalog (OPAC).

Kepala Seksi Bina Perpustakaan dan Kerasipan di Kota Salatiga, Rinaldi Anggoro Shakti menandaskan, ”Pokonya disini tersedia bacaan dari kalangan anak-anak hingga dewasa,” terangnya.

Pihak Persipda juga memiliki program Perpustakaan Keliling untuk menjangkau masyarakat pinggiran yang memiliki letak rumah lumayan jauh dan memiliki kesulitan akses untuk menuju Persipda. Program tersebut biasanya dilakukan setiap hari dalam tenggat waktu pukul 08.00 hingga 12.00 WIB.

Perpustakaan keliling menjangkau setiap Kelurahan yang berada di pinggiran Kota Salatiga. Biasanya, mobil perpustakaan mangkal di sekolah – sekolah yang masuk dalam cakupan kelurahan pinggiran Salatiga.

Perpustakaan keliling tidak hanya beroperasi ke daerah kelurahan pinggiran Salatiga saja, melainkan juga beroperasi di area publik seperti Taman Tingkir dan Taman Kota Salatiga. “Kalau di public area, kita lakukan secara incidental dalam artian tidak terus-menerus supaya tidak menimbulkan kebosanan juga. Biasanya kami oprasikan setiap hari Minggu dan dilakukan secara bergilir,” ujar Shakti saat ditemui Jawa Pos Radar Semarang.

Sebagai peningkatan mutu kualitas Perpustakaan berbasis digital dalam menjunjung Salatiga Smart, Persipda Salatiga telah merancang aplikasi peminjaman buku via online . Menurut Rinaldi, aplikasi yang di beri nama i-Salatiga tersebut akan rilis pada Agustus 2018 mendatang. “Nantinya apllikasi tersebut dapat didownload melalui Playstore/App Store dan kini masih tahap pengembangan. Kita mulai sosialisasi ketika nanti sudah launching,” ujarnya.

Rinaldi menjelaskan, i-Salatiga ini berisi beberapa buku-buku koleksi dari Persipda seperti buku-buku sastra atau buku-buku umum lainnya yang di-e-book-kan. “Kami juga beli buku umum lain versi e-book kemudian kamu upload ke database. Soalnya tidak semua buku fisik bisa dialihkan menjadi bentuk digital. Copyright dari penerbit dan kita selaku pengurus perpus juga harus memiliki izinnya. Jadi gak mudah,” imbuhnya.

Selain program yang telah dijelaskan tersebut, persipda juga menggandeng beberapa taman bacaan atau komunitas di Kota Salatiga. Hingga saat ini ada 28 taman baca masyarakat (TBM) yang telah dirangkul oleh pihak Persipda. Persipda juga menggandeng provinsi untuk mengadakan pelatihan-pelatihan untuk volunteer atau penggiat TBM di Salatiga.

Sumber : jawapos.com

Silahkan Memberikan pesan / komentar