JAKARTA – Meski berada di era digital, sumber informasi ilmiah elektronik belum dimanfaatkan secara optimal. Bukan karena kurangnya fasilitas atau minimnya kesediaan sumber informasi, namun karena kurangnya sosialisasi.

Keadaan ini yang membuat Universitas Brawijaya (UB) Malang berencana untuk menggiatkan atmosfer akademis dan menumbuhkan budaya membaca e-journal di lingkungannya. Demikian disampaikan oleh Koordinator Bidang Layanan Perpustakaan UB, Hermintatik pada acara user education (pendidikan pemakai) perpustakaan untuk mahasiswa baru (maba) program sarjana.

“Dari beberapa sumber diketahui bahwa hanya sekira 40 persen database e-journal yang dilanggankan yang sudah dimanfaatkan oleh ilmuwan,” ujar Hermin, seperti dilansir laman UB, Kamis (11/9/2014).

Hermin melanjutkan, hal ini berarti 60 persen anggaran yang miliaran rupiah tidak atau belum dimanfaatkan secara optimal.

“Bahkan ada perguruan tinggi yang terpaksa menghentikan langganan e-journal, karena minimnya pengaksesan sumber informasi tersebut,” ucapnya.

Menurut Hermin, layanan perpustakaan UB yang semakin lengkap, salah satunya adalah akan diadakannya pelatihan penelusuran jurnal online yang dilakukan secara berkala. Selain itu, pustakawan senior di UB yang tidak mau disebut namanya pun mengatakan, penelusuran jurnal online bagi mahasiswa sangat penting agar pengetahuan mahasiswa semakin luas tidak hanya berasal dari dosen di perkuliahan.

Untuk pelatihan pengaksesan dan penelusuran jurnal online direncanakan akan dimulai bagi mahasiswa S-2 dan S-3. Pelatihan akan disampaikan oleh Koordinator Pengembangan dan Kerja Sama Dra. Widia Permana dibantu salah satu staf perpustakaan Emi Sukartini.

Emi akan menunjukkan cara menelusur data e-journal yang dilanggankan oleh UB seperti ProQuest, EBSCO dan Gale.

“Pelatihan ini akan segera dilaksanakan, agar mahasiswa lebih mudah mencari rujukan dalam membuat tugas kuliah maupun karya ilmiahnya. Dan ternyata ini sangat menarik bagi mahasiswa, karena juga dapat meningkatkan akses informasi ilmiah yang terbaru dan mutakhir,” ungkap Emi.

Respon positif juga diberikan salah seorang maba program Magister Keperawatan yang tidak mau disebut namanya yang sedang mencari jurnal di ruang Multimedia Perpustakaan UB.

“Selama ini, saya lebih sering mengakses dari google book dan text book. Setelah pelatihan, tentu saya bisa lebih sering mengakses e-journal di library.ub.ac.id,” tuturnya.

Bahkan, menurut salah satu mahasiswa S-3 menyampaikan, jurnal ini memberikan tambahan referensi dalam menyusun penelitian nantinya.

“Informasi mengenai ProQuest dan EBSCO sangat bermanfaat bagi kami,” tambah mahasiswa S-3 itu.

Kegiatan pelatihan dan penelusuran jurnal online ini akan dilakukan tim pustakawan UB secara maraton dan berkelanjutan, agar semua civitas akademika bisa mengetahui fasilitas referensi yang telah disediakan perpustakaan UB dan bisa memanfaatkan fasilitas referensi tersebut secara optimal.

Sumber: okezone.com

Silahkan Memberikan pesan / komentar